Kamis, 27 Januari 2011

SMART JOURNEY and LANGUAGE PRACTICE

Announcement
Student Activity Unit SPEAC will hold
"SMART JOURNEY and LANGUAGE PRACTICE"





to Jakarta, insha Allah

- Ponpes Darunnajah Jakarta
- IIEF
- Refreshing (Ragunan / Monument / Istiqlal)

January 25, 2011
cost of Rp. 85.000, - (with breakfast and lunch)

Registration has opened in the office SPEAC.

Read More......

Selasa, 04 Mei 2010

Merindukan Pemimpin Berjiwa B.A.T.I.K.

PEMIRA: Pemilihan Umum Raya mahasiswa. Sebuah proses pemilihan kepala roda pemerintahan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi termasuk STAIN Pekalongan. Karena dalam sebuah pemerintahan mahasiswa terdapat organisasi tinggi pelaksana pemerintahan mahasiswa yakni Dewan Eksekutif Mahasiswa. Perlu dalam pemilihan diberikan beberapa persyaratan yang hanya akan dipenuhi oleh segelintir orang yang dirasa mau, mampu, dan diinginkan oleh mahasiswa.


Bisakah Anda bayangkan bila kita hidup tanpa kepala? Atau hidup dengan kepala yang sakit? Seluruh badan akan terasa tidak karuan, makan tidak enak, tidur tidak enak pula. Maka kita perlu memilih kepala, karena kepala harus ada dalam setiap tubuh, dan harus sehat. Untuk apa kita memilih kepala yang namun ternyata tidak genah. Kepala harus tetap sehat, agar bisa berpikir tidak hanya untuk dirinya tetapi juga untuk anggota-anggota yang ada di bawahnya.
Saat ini kita sedang dalam masa-masa pemilihan pemimpin di kampus STAIN Pekalongan. Setelah sukses pelaksanaan pemilihan Ketua STAIN Pekalongan yang baru, tiba selanjutnya pemilihan para pemimpin-pemimpin muda yang akan membawa organisasi kemahasiswaan yang mereka pilih. Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah dan Syariah. Bahkan pemimpin Unit Kegiatan Mahasiswa mengiringi pemilihan umum raya mahasiswa. Inilah dinamika kampus yang perlu kita ikuti karena dalam hal itu semua terdapat banyak sekali experience yang akan sangat berguna nantinya ketika kita turun di masyarakat. Sebagaimana pepatah yang mengatakan “Pengalaman adalah guru yang terbaik”.
Calon-calon pemimpin muda telah dipersiapkan. Kita sebagai mahasiswa tidak mau merelakan pemerintahan ini dipegang oleh pihak-pihak yang memiliki visi-misi yang tidak sesuai dengan visi-misi kampus. Kita merindukan sosok Pekalonganese yang tidak jauh dari B.A.T.I.K. siapakah pemimpin yang kita rindukan tersebut? B.A.T.I.K (Berjuang, Agamis, Toleran, Ikhlas, Komunikatif) adalah 5 kunci dari puluhan kunci sukses seorang pemimpin terutama di kalangan mahasiswa.


BERJUANG

Pemimpin perlu memiliki sifat berjuang demi kemaslahatan mahasiswa. Kita ambil contoh, sebagai ketua DEMA, maka setidaknya ia memberikan perjuangannya untuk para organisasi-organisasi di bawahnya, misalnya UKM. Salah satu faktor keberhasilan UKM adalah hubungan baik antara UKM dengan DEMA. Maka perlu sekali DEMA menjadi mitra terbaik UKM sehingga kegiatan-kegiatan yang diterbitkan oleh UKM akan semakin berkualitas dan semakin banyak diminati. Bila hubungan di antara keduanya tidak sebagaimana mestinya, maka cukuplah sudah UKM akan sedikit peminat dan tentunya kegiatan kemahasiswaan akan hilang begitu saja.
Perjuangan yang dilakukan oleh pemimpin ini menjadi satu kunci yang tidak hanya diletakkan dalam hati, tetapi perlu diimplementasikan dalam tindakan yang nyata. Bentuknya pun berbeda sesuai dengan porsinya masing-masing. Alangkah indahnya bila pemimpin mau dan mampu berjuang, akan tumbuh semangat di hati para bawahannya sehingga organisasi yang dijalankan akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan tentunya menuju kepada kualitas yang tidak kalah saing dengan kampus-kampus lain.


AGAMIS

Kampus ini adalah kampus yang dikatakan sebagai perguruan tinggi agama Islam, maka image yang ada di dalam masyarakat adalah setiap mahasiswa selalu berpedoman pada ajaran agama Islam dan juga akhlaknya tidak jauh dari akhlak Islam. Realita yang ada bisa Anda bayangkan sendiri. Namun, yang perlu ditekankan adalah konsistensi dalam beragama. Seratus persen mahasiswa STAIN Pekalongan berstatus beragama Islam. Oleh karena itu, tentunya dalam berorganisasi pun agama perlu dijadikan landasan kuat sehingga organisasi dapat dibawa ke arah yang lebih jelas.
Ketika seorang pemimpin yang konsisten terhadap agamanya, yakni Islam, maka kita yakin akan sangat baik citra setiap pemimpin tersebut dan dampaknya akan membawa kepada syiar Islam yakni dengan cara berorganisasi. Tidak hanya diri pribadi, tetapi organisasi yang dibawa akan menjadi baik di mata mahasiswa dan masyarakat dan tentunya nama kampus pun menjadi simbol utama di masyarakat.


TOLERAN

Basic yang dimiliki oleh para calon pemimpin adalah sama, yakni Islam. Namun biasanya memiliki ideologi masing-masing yang berbeda satu sama lain. Sebut saja langsung para calon pemimpin aktif dalam organisasi Islam misalnya NU, Muhammadiyah, dan lain sebagainya. Maka perlu sifat toleransi yang penuh kepada setiap para calon yang akan membawa organisasinya ke arah yang sesuai dengan basic kita bersama.
Meskipun berbeda, seharusnya perbedaan itu yang menjadi kunci utama dalam keberhasilan sebuah komunitas. Sebagaimana analogi yang disampaikan Maulana Habib Luthfy bin Yahya: "... kita akan menemukan kekaguman, ilmullah yang ada di dalam musik, di antara notnya itu hanya ada 7; do re mi fa sol la si do, do si la sol fa mi re do. Sedangkan oktafnya ada 7, suara miringnya 5, jadi ada 12. Yang memakai adalah di seluruh dunia, dan mengeluarkan lagu yang beragam. Ketika orang mendengarkan musik, mereka bisa menangis dan tertawa, bersedih dan bersuka ria”. Analogi ini merupakan sebuah pandangan yang sesuai dengan perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam organisasi. Bilamana sifat toleran diaplikasikan, perbedaan-perbedaan bukan menjadi hambatan, melainkan sebagai pemicu keberhasilan sebuah organisasi. Oleh karena itu, pemimpin yang toleran akan menjadi teladan para mitranya sehingga ditiru yang nantinya tidak menimbulkan perpecahan hanya karena perbedaan.

IKHLAS

Sulit mendefinisikan kata ikhlas. Sulit pula mempraktekkannya. Namun sekilas, perlu dan penting setiap calon pemimpin memiliki sifat ikhlas membawa amanah ini untuk mahasiswa, masyarakat, dan mungkin bangsa dan negara.


KOMUNIKATIF

Setiap pemimpin sangat diperlukan memiliki sikap yang komunikatif. Baik kepada jajarannya, bawahannya, maupun mitranya. Sehingga terjalin komunikasi yang baik dan tidak ada kesalahpahaman yang mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. bentuk komunikasi yang dimaksud sangat bermacam-macam, sebagai contoh konkret dalam hal berorganisasi, perlu dialog antar pimpinan kampus, pimpinan organisasi, dan para anggota-anggota di bawahnya. Duduk bersama menyelesaikan masalah tanpa bersusah payah teriak-teriak itu lebih diutamakan. Dengan dialog atau audiensi, masalah akan lebih efektif diselesaikan dan kemungkinan timbul anarkisme akan sangat kecil. Oleh karenanya, pemimpin lebih banyak berkomunikasi dengan pihak-pihak yang bersangkutan agar terjalin korelasi yang baik di antara mereka.
Lima kunci di atas adalah segelintir dari puluhan kunci untuk menggapai kesuksesan para pemimpin. Sebagai mahasiswa, kita rindukan dan sambut pemimpin-pemimpin baru kita di kampus tercinta kita, sehingga kita akan semakin nyaman beraktivitas dan dapat menuangkan ide-ide kita sebagaimana mestinya.

Pekalongan, 13 April 2010

Zidni Daris Salam
Ketua DEMA STAIN Pekalongan 2009-2010

Baca Juga
Skala Moralitas, oleh Iqbal Huda Amanullah

Read More......

Minggu, 02 Mei 2010

Smart journey to BEC kediri




Read More......

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP